Rabu, 20 November 2013

seminar



Seminar

   Pertemuan dengan bapak Budi Maryono di sekolah sangat bermanfaat dan menambah ilmu kita semua. Pak Budi Maryono adalah seorang cerpenis. Dia menulis banyak cerpen salah satu cerpennya yang berjudul lebah yang ia bacakan di depan kami semua. Makna cerpen lebah itu sangat mengagumkan yaitu ” jika pemimpin Negara bertidak seenaknya maka Negara itu akan hancur’’. Selain itu dia juga menulis puisi. Saat Pak Budi Maryono disekolahku dia memberi tahu bagaimana  cara menulis cerpen yaitu dengan cara imajinasi.Dia juga memberitahu tentang bagaimana cara membaca cerpen dan dia menceritakan tentang dulu saat dia membuat cerpen karena dorongan ekonomi. Saa kuliah dulu kakaknya dipecat dari pekerjaannya ,lalu Pak Budi memanfaatkan keahliannya dalam menulis , dia menulis apapun untuk dikirimkan kesebuah majalah agar mendapat uang untuk biaya kuliahnya.
   Pak Budi Maryono sangat baik hati dan dia sangat menginspirasi kami untuk menjadi orang yang sukses sepertinya.

Selasa, 19 November 2013

sahabat ku yang malang



Sahabat ku yang malang



Angin berhembus sangat kencang, langit gelap gulita seperti akan hujan. Pada siang itu aku berdiri di halte bus untuk menunggu bus. Aku sedang menengok ke samping terlihat seorang wanita yang mengendong bayi dan membawa tampah, bajunya sangat lusuh seperti tidak diganti selama berhari hari. Dia berjalan ke arah ku dia semakin dekat setelah aku perhatikan ternyata dia adalah devi teman SD ku dulu. Akupun bertanya padanya
”Devi, lama ya kita tidak berjumpa?’’. Tanya ku
’’iya apa kabar kamu ?’’jawabnya
’’aku baik baik saja, bagaimana dengan mu?’’tanya ku kembali
’’aku juga baik’’.jawabnya
’’ngomong-ngomong sedang apa kamu disini?’’tanya ku
’’aku sedang berjualan gorengan.’’katanya
’’lalu dimana suami mu kenapa kau jadi seperti ini bukankah dulu kau anak yang relatif kaya?’’ kata ku
’’ya beginilah nasib ku sekarang’’ kata devi
’’bagaimana kamu bisa jadi seperti ini?’’ tanya ku
’’Begini ceritanya dulu setelah kita lulus SD aku di jodohkan oleh orang tua ku dengan laki-laki yang tidak aku cintai, bahkan aku tidak mengenalnya sama sekali. Setelah beberapa bulan aku menikah dengannya, bisnis ayah ku semakin hari semakin menurun samapi suatu saat bisnis ayah kupun bangkrut sampai dia tidak memiliki apa-apa lagi. Setelah mengetahui ayah ku bangkrut suamiku sering marah-marah dan menyiksaku tanpa sebab dan setiap hari dia mabuk-mabukan jarang pulang selalu meminta uang padaku untu bersenang-senang. Jika aku tidak memberinya uang dia akan menghajarku. Setelah beberapa lama ayah dan ibu ku datang ke rumah ku mereka ingin tinggal bersama kami. Setelah beberapa lama aku mengetahui bahwa suamiku hanya menginginkan harta orang tua ku. Setelah itu suamiku pergi berminggu-minggu dia tidak pulang. Kemana suamiku ?’’ tanyaku. Suatu malam yang gelap gulita aku mendengar suara orang mengetuk pintu rumah ku. Aku membuka pintu itu alangkah terkejutnya hatiku, suamiku kembali dengan keadaan yang sangat mengenaskan, bajunya berlumuran darah, tulang kakinya patah dan wajahnya sangat malang. Keesokan harinya aku bangun aku terkejut karna ada dua orang didepan rumahku badanya besar dan kekar mereka seorang penagih hutang. Mereka memintaku untuk melunasi semua hutang suamiku. Saat itu aku sadar bahwa suamiku kembali dengan membawa hutang. Ayah dan ibuku menyesali kenapa dulu mereka menjodohkan ku padanya.
’’nok maafkan ayah dan ibu karna telah membuat mu menderita seperti ini’’. Kata mereka
’’tidak ayah, ibu mungkin ini adalah cobaan dari Allah untuk ku’’. Jawab ku
’’tapi seandainya jika ayah tidak memaksamu menikah dengannya semua ini tidak mungkin terjadi’’. Kata ayahku
’’sudalah ayah semua ini sudah terjadi kita jalani saja’’. Kataku. Sampai saat ini kondisiku begini. Inilah kondisiku sekarang andien’’.
’’eh sudsh sore aku pulang dulu ya dev’’kataku
’’baiklah aku juga ingin pulang’’ kata devi.
Buspun datang dan aku pergi meningalkan dia di halte sendirian dengan wajah yang mengenaskan, dan awan yang mendung dia duduk di bangku halte dengan kerumunan orang-orang yang berdiri yang tidak mengangapnya.

Kamis, 14 November 2013

cerpen




TAS PINK EVITA



Sudah tiga hari aku melihat tas pink itu disini sendir tanpa pemilik, dimanakah pemiliknya apakah evita tidak membutuhkan tas itu lagi?. Akupun penasaran lalu aku bertanya pada pacar evita “apakah kamu tau dimana evita berada?” dia menjawab “aku tudak tahu”. Akupun semakin penasaran ada apakah dengan evita ?. lalu aku bertanya orang tuanya ibu evita sedang membeli sayur didepan rumahnya “permisi bu’,saya teman sekelasnya evita “ kata ku. “ya ada apa” kata ibunya evita “apakah evita ada dirumah?” kataku lalu ibunya menjawab “tiga hari yang lalu evita bilang ingin pergi dengan temannya sampai saat ini evita belum kembali” akupun bertanya kembali “apakah sebelum evita pergi evita meningalkan surat?”. “tidak” kata ibu evita . “oh ya terima kasih bu”.

 Satu bulan kemudian telah lewat aku mendengar kabar bahwa evita telah di temukan oleh ibunya . ketika ibu evita pergi kepasar, evita sedang mengorek-orek tempat sayur yang sudah tidak dibutuhkan. tetapi sayang evita tidak mengingat apa-apa. Kata dokter evita menderita  Amnesia sementara, paling lama paling lama bisa tiga hinga empat bulan.

 Hari demi hari evita mulai agak kembali ingatannya. hingga tujuh minggu kemudian evita sudah bena-benar ingat semuanya. Lalu aku kerumah evita dan bertanya padanya “evita mengapa kamu menghilang begitu saja tanpa kabar?. Lalu dia pun menjawab “akupun tak tahu pasti kenapa aku bias menghilang. Tetapi kata orang yang menemukan ku dia bilang bahwa aku terpeleset dan jatuh ke jurang dan dia membawaku ke rumahnya tetapi katanya aku cidera dikepala ku begitulah ceritanya. Beberapa hari pun berlalu dan evita sudah mulai hidup normal seperti biasanya. Pergi ke sekolah, jalan bersama teman, dan berkumpul dengan keluarganya akhirnya evita kembali seperti semula


Happy ending